Health – Orang Indonesia tidak bisa lepas dari nasi. Bahkan, ada ungkapan “Belum makan kalau belum makan nasi”.
Namun, sebuah penelitian yang dilakukan oleh Harvard School of Public Health pernah mengaitkan konsumsi nasi putih tiga kali sehari dengan kenaikan risiko diabetes tipe 2.
Dalam penelitian yang dipublikasikan di British Medical Journal pada 2012 tersebut, tim peneliti yang dipimpin oleh Emily Hu dan Qi Sun menelahaan empat studi yang melibatkan 352.000 orang dari China, Jepang dan Amerika Serikat.
Data yang dikumpulkan memantau perkembangan kesehatan dan kebiasaan makan para partisipan selama 4-22 tahun.
Hasilnya menunjukkan bahwa orang-orang yang paling banyak makan nasi putih, yakni 3-4 kali per hari, 1,5 kali lebih berisiko terkena diabetes dibandingkan orang yang makan paling sedikit nasi.
Risiko terkena diabetes bahkan ditemukan naik 10 persen untuk setiap tambahan porsi nasi yang dimakan dalam sehari.
Indeks glikemik dalam nasi
Apa yang ditemukan oleh para peneliti Harvard School of Public Health bisa dijelaskan dengan indeks glikemik.
Nasi putih tergolong makanan dengan indeks glikemik tinggi, yakni 70 atau bahkan lebih, yang bisa menyebabkan peningkatan kadar gula darah drastis dan meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
Ketika diwawancarai oleh Time Magazine, peneliti Qi Sun berkata bahwa berdasarkan penelitiannya, dia merekomendasikan untuk mengganti karbohidrat rafinasi, seperti nasi putih dan roti putih, menjadi serealia utuh.
Daripada nasi putih, pilihlah nasi lain dengan indeks glikemik moderat (56-69) yakni nasi merah, nasi basmati dan padi liar.
Secara porsi, usahakan untuk mengonsumsi dalam batas 45-60 gram karbohidrat setiap kali makan.
𝗗𝗶𝗹𝗮𝗻𝘀𝗶𝗿 𝗱𝗮𝗿𝗶: