Gemar Lakukan Diet Tinggi Protein? Ketahui Efek Sampingnya di Sini

Info Kesehatan – Protein adalah nutrisi terpenting bagi tubuh yang berguna sebagai sumber energi, bekerja sebagai neurotransmiter dan pembawa oksigen dalam darah (hemoglobin).

Tak hanya karena alasan ini, beberapa waktu ke belakang diet tinggi protein juga cukup populer di kalangan masyarakat.

Sebutlah diet paleo yang tinggi protein. Lalu, diet ketogenik, meski menekankan pada asupan lemak, juga bisa tinggi protein.

Hanya saja, asupan protein yang terlalu tinggi dapat menimbulkan sejumlah efek samping.

Di satu sisi, protein juga bagian penting dari diet sehat yang membantu menjaga kesehatan otot, tulang, dan organ-organ tubuh.

Diet tinggi protein juga telah terbukti membantu mengurangi asupan lemak, menurunkan berat badan, meningkatkan rasa kenyang, dan mempertahankan kekuatan otot.

Baca Juga  Kapolres Gresik Bakti Sosial memberikan Sembako kepada dua Janda Lansia

Namun, diet tinggi protein juga dikaitkan dengan sejumlah risiko yang jarang disadari.

Ahli nutrisi tidak menganjurkan konsumsi protein yang melebihi kebutuhan harian yang disarankan.

Untuk diketahui, diet tinggi protein adalah metode diet yang mendorong untuk mengonsumsi lebih banyak protein dan lebih sedikit karbohidrat atau lemak untuk menurunkan berat badan.

Banyak konsumsi protein
Berikut beberapa hal yang bisa terjadi akibat terlalu banyak mengonsumsi protein seperti dilansir dari Healthline.

Penambahan berat badan

Diet tinggi protein memang dapat menurunkan berat badan. Tetapi, jenis penurunan berat badan ini bersifat jangka pendek.

Kelebihan protein yang dikonsumsi umumnya disimpan sebagai lemak, sedangkan kelebihan asam amino dikeluarkan.

Baca Juga  𝗬𝘂𝗸𝘀 𝗡𝗼𝘀𝘁𝗮𝗹𝗴𝗶𝗮, 𝗦𝘂𝘇𝘂𝗸𝗶 𝗖𝗿𝘆𝘀𝘁𝗮𝗹 𝗕𝗲𝗯𝗲𝗸 𝟮-𝗧𝗮𝗸 𝗟𝗲𝗴𝗲𝗻𝗱𝗮𝗿𝗶𝘀 𝗣𝗲𝗻𝗷𝗲𝗴𝗮𝗹 𝗬𝗮𝗺𝗮𝗵𝗮 𝗔𝗹𝗳𝗮

Hal ini dapat menyebabkan penambahan berat badan seiring waktu, terutama jika Anda mengonsumsi terlalu banyak kalori saat mencoba meningkatkan asupan protein.

Sebuah studi menemukan, berat badan dapat naik secara signifikan dengan konsumsi protein yang menggantikan karbohidrat.

Bau mulut


Mengonsumsi protein yang terlalu banyak dapat menyebabkan bau mulut, terutama jika Anda membatasi asupan karbohidrat.

Sebuah studi menemukan, 40 persen peserta melaporkan bau mulut akibat terlalu banyak makan protein.

Hal ini diduga terjadi karena tubuh yang memasuki kondisi ketosis, yang menghasilkan bahan kimia yang mengeluarkan bau tak sedap.

Dengan menyikat gigi, tidak akan menghilangkan bau. Hilangkan bau dengan meningkatkan asupan air dan mengunyah permen karet.