gresspedia – Jakarta, Memperingati HUT ke-1 Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan), Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengingatkan, sebagai ujung tombak TNI di mandala operasi, Kogabwilhan harus siap menghadapi ancaman saat ini dan masa depan.
“Sebagai representasi konsep Interoperabilitas TNI, Kogabwilhan harus mampu mengedepankan kemampuan Tri Matra Terpadu untuk menghadapi berbagai spektrum ancaman,” tegas Panglima, Minggu (27/9/2020).
Kogabwilhan adalah satuan baru yang langsung berada di bawah komando Panglima TNI. Pembentukan Kogabwilhan yang berdasar Keputusan Presiden Nomor 27 Tahun 2019 tentang Pembentukan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan dan Peningkatan Status 23 Komando Resor Militer ini, resmi dibentuk pada Jumat 27 September 2019.
“Satu tahun berkiprah… Dirgahayu Kogabwilhan,” ucap Panglima TNI.
Sementara Pangkogabwilhan III, Letjen TNI Ganip Warsito, S.E., M.M. mengatakan seluruh prajurit Kogabwilhan III menghaturkan ucapan terima kasih kepada Panglima TNI atas atensinya di HUT ke-1 Kogabwilhan kali ini.
“Semoga Kogabwilhan I, II dan III, ke depan semakin mampu untuk mewujudkan harapan inisiator dan pendirinya, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto,” harapnya.
Menurut Ganip, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto memiliki pemikiran dan konsep yang sangat strategis dalam melaksanakan Tupok TNI. “Seperti yang beliau amanatkan. Bahwa Kogabwilhan sebagai representasi Konsep Interoperabilitas TNI. Kedepankan kemampuan Tri Matra Terpadu untuk menghadapi berbagai spektrum ancaman saat ini dan masa mendatang. Sinergi untuk TNI,” tegasnya.
Mengenal Kogabwilhan
Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I atau Kogabwilhan I merupakan komando utama operasi Markas Besar TNI ang langsung berada di bawah komando Panglima TNI. Pembentukan Kogabwilhan termaktub dalam Perpres No. 66/2019 tentang Susunan Organisasi Tentara Nasional Indonesia.
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan, Kogabwilhan dibentuk untuk membagi tugas-tugas TNI berdasarkan ruang lingkup geografis. Kogabwilhan juga menjadi komando gabungan permanen yang mengisi kekosongan dalam doktrin Proses Pengambilan Keputusan Militer (PPKM).
Menurut Panglima TNI, seluruh dimensi di TNI terlibat dan harus diorkestrasi dengan baik supaya dapat bersinergi guna memperoleh keberhasilan yang tinggi. Dia meyakini operasi-operasi yang bersifat multidimensi akan semakin menjadi kebutuhan di masa mendatang, baik dalam konteks operasi militer untuk perang (OMP) maupun operasi militer selain perang (OMSP).
Atas dasar pertimbangan tersebut, maka ditetapkan kedudukan Markas Kogabwilhan I berada di Tanjungpinang, Kepulauan Riau dengan dipimpin oleh Pankogabwilhan I Laksda TNI Yudo Margono. Kemudian Markas Kogabwilhan II di Balikpapan, Kalimantan Timur, yang dipimpin Marsda TNI Fadjar Prasetyo, dan Markas Kogabwilhan III berada di Biak, Papua dengan dipimpin Mayjen TNI Ganip Warsito.
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan, pembentukan Kogabwilhan juga akan memudahkan koordinasi di daerah ketika ada perkembangan situasi konflik, sehingga reaksinya akan lebih cepat. (hen)