Indonesia baru saja mencatatkan sejarah dunia. Sekitar 600 penyelam memecahkan rekor rangkaian manusia terbanyak di bawah air (Largest Human Chain Underwater).
Yakni di Pantai Kawasan Megamas, Manado, Sulawesi Utara, Kamis (1/8/2019). Ketua Wanita Selam Indonesia Ibu Tri Tito Karnavian merasa bersyukur atas keberhasilan ini.
“Hari ini alhamdulillah kita melihat dari video yang akan menjadi pembuktian, terlihat semua bergandengan tangan,” ujarnya usai turut serta menorehkan sejarah untuk Indonesia.
Namun kata dia, keputusan ini belum bisa dianggap berhasil. Sebab, juri Guinness World Record masih melakukan penilaian. Pihaknya menunggu pengesahan juri dari London, Inggris itu.
“Namun yang pertama yang kita syukuri semua peserta dalam keadaan selamat tidak ada accident dan ini yang pertama bagi kita,” sebut Ibu Tri.
Dia menerangkan, pemecahan rekor selam dunia ini tidak melihat gender. “Karena Guinness World Record tidak melihat gender. Kita tidak hitung berapa perempuan, berapa laki-laki. Kita lihat semua peserta setara. Perempuan, laki-laki bisa membuktikan kemampuan, skillnya,” tutur wanita yang juga Ketua Umum Bhayangkari itu.
Ibu Tri mengatakan dalam setiap kegiatan tentunya ada kendala yang dihadapi. Akan tetapi, berkat kerja sama tim yang baik, semua kendala itu bisa diatasi dengan baik. Apalagi panitia menyiapkan acara ini kurang lebih satu tahun.
“Kendala tersebut sebagai penyelenggara pasti ada, tapi berkat kerja sama tim bisa terlaksana dengan baik,” imbuhnya.
Sementara itu, Ibu Tri mengucapkan terima kasih terhadap semua pihak yang terlibat atas lancarnya kegiatan ini. Termasuk dukungan dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara.
“Gubernur, Pemprov Sulawesi Utara sangat mendukung kegiatan ini, saya ucapkan terima kasih,” kata Ibu Tri.
Untuk pemecahan rekor selanjutnya, Ibu Tri berharap bisa sukses seperti hari ini. Diketahui, selain Human Chain Underwater, WASI beserta ribuan penyelam juga ingin memecahkan rekor penyelaman massal terbanyak (Most People Scuba Diving) dan pembentangan bendera terbesar di bawah air (Largest Unfurled Flag Underwater) yang akan dilaksanakan pada 3 Agustus 2019.