GRESIK – Rombongan Komisi III DPRD Gresik melakukan sidak ke jalan Putri Cempo yang menghubungkan Kelurahan Ngargosari dan Gending Kecamatan Kebomas, Senin (07/10/2019). Kondisi jalan ambles tersebut kian memprihatinkan, rawan longsor.
Ketua Komisi III, Asroin Widyana didampingi Sekretarisnya Abdullah Hamdi dan anggotanya Luthfi Dhawan dan Mohammad Yunus menanyakan pada Kasi Perencanaan dan Evaluasi Jalan dan Jembatan Bidang Bina Marga DPU TR Gresik Iswahyuwanto terkait progress lelang.
Proses lelang untuk revitalisasi jalan yang ambles tersebut, masih belum dilakukan oleh Unit Layanan Pengadaaan (ULP) Pemkab Gresik.
Padahal, tersisa 3 bulan saja sebelum tutup anggaran tahun 2019. Dan sudah ada alokasi anggaran sebesar Rp 3 milyar untuk proyek tersebut. Bahkan dalam rapat kerja Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Gresik dengan komisi III berjanji segera dilakukan lelang.
Saat ini masih akan diajukan ke ULP,” kata Iswahyuwanto.
Mendengar jawaban wawan, sapaan akrab Iswahyuwanto, rombongan Komisi III menjadi geram karena proses lelang masih belum ada kejelasan di sisa waktu yang sudah mepet ini.
Setelah melihat kondisi langsung di lapangan, muncul keraguan di rombongan Komisi III. Alokasi anggaran sebesar Rp 3 milyar hanya cukup untuk membuat penahan longsor sepanjang 25 meter dengan ketinggian tembok 5 meter.
“Kira-kira butuh anggaran Rp 80 miliar. Kebutuhan penahan longsor sepanjang 200 meter dengan ketinggian tembok penahan 25 meter,” kata Abdullah Hamdi.
Ketua Komisi III, Asroin Widayana menambahkan, beban yang tanggung sangat berat. Hal itu sebanding dengan potensi longsor yang masih sangat besar.
“Tanah disekitarnya juga ikut longsor. Termasuk gua peninggalan para pejuang hingga makam paman Sunan Giri yakni Syekh Sayyid Abdurrahman ikut longsor dan retak parah,” terang Asroin.