Mungkin dari kita sering mendengar istilah bom molotov ketika terjadinya sebuah insiden konflik ataupun ketika di dalam perang. Tapi tahukan Grestizen sejarah dibalik penamaan tersebut?
Bom molotov sendiri adalah sejenis bom rakitan yang dibuat dengan menuangkan bensin atau bahan yang mudah terbakar lainnya ke dalam botol.
Lalu secarik kain dimasukkan ke dalam botol sebagai sumbu. Ketika disulut dan dilempar ke arah lawan, botol akan pecah saat benturan dan api pun menjalar.
Siapa Molotov?
Bom rakitan ini memiliki asal-usul yang tidak biasa.
Dilansir dari BBC.com Nama Molotov berasal dari Vyacheslav Mikhailovich Molotov, seorang mantan menteri luar negeri Uni Soviet (USSR).
Molotov lahir pada tahun 1890 di sebuah keluarga kelas menengah di Rusia.
Pada 1906, ia bergabung dengan faksi Bolshevik dalam Partai Buruh Demokrat Sosial Rusia (RSDLP).
Setelah revolusi yang menggulingkan tsar pada 1917, kelompok ini mengambil alih kekuasaan dan menjadi Partai Komunis Uni Soviet.
Molotov terus naik pangkat dan dua kali diangkat menjadi menteri luar negeri, antara 1939-1949 dan 1953-1956.
Pakta Molotov-Ribbentrop
Molotov juga terkenal karena pakta Molotov-Ribbentrop – pakta non agresi antara Uni Soviet dengan Jerman yang dikuasai Nazi pada 1939.
Perjanjian itu juga mengandung protokol rahasia yang baru diungkap setelah Nazi kalah pada 1945.
Menurut protokol ini, Uni Soviet dan Jerman akan membagi Polandia dan mendefinisikan lingkup pengaruh masing-masing di Eropa Timur, wilayah Baltik, dan Finlandia.
Pada September 1939, Jerman menginvasi Polandia, tahu bahwa langkah itu tidak akan memprovokasi Uni Soviet. Namun Inggris dan Prancis merespons dengan mendeklarasikan perang terhadap Jerman, yang memulai Perang Dunia Kedua. Beberapa hari kemudian, Uni Soviet juga menginvasi Polandia.
Pada November, Uni Soviet lalu menyerbu Finlandia, sehingga memicu peristiwa yang dikenal sebagai Perang Musim Dingin.
Karena konflik inilah bom Molotov menjadi terkenal.
Perang Musim Dingin dan bom rakitan
Waktu itu, Molotov berkata kepada radio Soviet bahwa Moskow tidak menjatuhkan bom ke Finlandia, namun mengantarkan makanan dan kebutuhan sehari-hari lewat udara kepada rakyat Finlandia yang kelaparan.
Orang Finlandia dengan nada sarkastis menyebut bom tandan yang digunakan Soviet untuk menyerang kota-kota di Finlandia itu sebagai “keranjang roti Molotov”.
Dalam nada sarkastis yang sama, bom Molotov dinamakan demikian karena itu adalah ‘minuman koktail’ yang cocok dengan ‘makanan’ tersebut.
Mereka digunakan oleh rakyat Finlandia untuk menyerang kendaraan lapis baja Soviet.
Namun demikian, Perang Musim Dingin itu bukanlah konflik pertama ketika bom rakitan itu digunakan. Bom yang sama sebelumnya juga diandalkan saat Perang Saudara di Spanyol dari 1936 hingga 1939.