BERLIN – Kantor berita Jerman, Jungle Welt, melaporkan bahwa latihan militer NATO dengan nama Europe Defender 2020 akan menandai transfer pasukan Amerika Serikat (AS) yang paling masif ke benua Eropa selama 25 tahun terakhir.
Latihan perang itu adalah salah satu acara militer NATO yang direncanakan begitu dekat dengan penarikan AS dari perjanjian INF. Perjanjian INF selama ini secara luas dipandang sebagai salah satu pilar keamanan utama di Eropa sejak akhir era Perang Dingin.
Dalam artikelnya, Walt menyatakan, rencana latihan militer itu menetapkan pasukan AS pertama-tama akan dipindahkan melalui Atlantik ke Eropa barat. Mereka kemudian akan dipindahkan ke Polandia dan negara-negara Baltik. Mereka pada akhirnya akan ditempatkan di sana, di dekat perbatasan Rusia.
“Secara resmi, ini akan menjadi latihan pasukan AS,” tulis artikel itu, lebih lanjut menyatakan bahwa pada kenyataannya, anggota NATO dengan demikian akan mengadakan latihan ofensif dalam hal perang melawan Rusia seperti dikutip dari Sputnik, Rabu (25/12/2019).
Manuver pasukan pertama diharapkan sekitar Februari, setelah musim liburan berakhir, dengan lebih dari 18 negara anggota akan ikut serta dalam latihan, termasuk Jerman.
Pada bulan Oktober, serangkaian latihan perang rahasia dilaporkan telah diadakan oleh sekutu NATO di Jerman, hanya dua bulan setelah runtuhnya Perjanjian Senjata Nuklir Jangka Menengah (INF) antara Rusia dan AS yang didorong oleh penarikan Washington dari perjanjian tersebut pada 2 Agustus.
Sementara menurut surat kabar Jerman, Kronen Zeitung, latihan dengan nama sandi “Steadfast Noon” itu melihat personil militer menggunakan pesawat tempur yang dapat dilengkapi dengan senjata nuklir jika terjadi perang.
Ditandatangani pada tahun 1987, Perjanjian INF mensyaratkan kedua negara, Uni Soviet dan AS, untuk menghilangkan dan secara permanen menyingkirkan pengembangan rudal balistik dan darat yang diluncurkan dengan jangkauan 500 hingga 5.500 kilometer.