GRESIK – Memperingati hari tani, sejumlah pelajar SD di Kabupaten Gresik, Jawa Timur menanam pohon. Selain itu, mereka juga bercocok tanam serta praktik menjadi petani.
Mereka menanam pohon di bantaran sungai, hal itu bentuk menanamkan kebanggaan siswa pada profesi petani.
Sebelum bercocok tanam, para pelajar melakukan pawai serta membagikan pohon ke masyarakat sekitar
“Saya mau jadi petani agar nanti kita tidak impor beras dan buah,” kelakar Achmad Ritvik Ardiansyah, siswa kelas 6 SD Muhammadiyah Wringinanom Gresik, Selasa (24/9/2019).
Dikatakan Ritvik, dengan menjadi petani tentu ketahanan pangan akan terwujud dan tentu masyarakat bisa menikmati hasil pertanian lokal yang lebih aman dan sehat tentunya.
“Profesi ini sangat penting karena petani adalah garda terdepan ketahanan pangan Indonesia,” umgkapnya.
Sementara itu, Kepala SD Muhammadiyah Wringinanom Kholiq Idris mengungkapkan menjadi petani sehari dalam rangka hari tani ini untuk menanamkan rasa bangga serta keinginan siswa untuk bercita-cita menjadi petani.
Dengan berbekal topi tani atau caping, puluhan siswa SD Muhammadiyah 1 Wringinanom melakukan juga pawai sambil membagikan bibit tanaman untuk dicocok tanam ke masyarakat.
“Dengan beberapa poster yang berusaha menyampaikan pesan agar masyarakat ikut menjadi penggerak dalam ketahanan pangan bangsa serta menyukseskan rencana program petani millenial yang hendak digagas oleh pemerintah,” ungkapnya.
Dikatakan Kholiq, ia berharap ke depan para siswa tidak malu dan mau untuk menjadi petani saat dewasa nanti.
“Menjadi seorang petani adalah pekerjaan mulia, namun sayangnya mereka (siswa) sering menganggap bahwa petani adalah pekerjaan yang kotor dan kasar. Itu karena mereka tidak bisa membedakan antara buruh tani dan petani yang sukses tentu saja,” tuturnya.