Pembangunan Smelter Freeport di Gresik Baru 5,86%

Ilustrasi foto tempat peleburan tembaga

PT Freeport Indonesia (PTFI) melaporkan progres pembangunan smelter yang berlokasi di Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur (Jatim) hingga September 2020 baru mencapai 5,86 persen.

Presiden Direktur PTFI Clayton Allen Wenas mengatakan berbagai hal yang telah diselesaikan antara lain studi kelayakan (Feasibility Study/FS), early work, dan Front End Engineering Design (FEED) yang telah mencapai 100 persen. Kemudian advanced detail engineering progresnya sebesar 39 persen.

Sementara pematangan lahan (ground improvement) untuk pemasangan Pre-fabricated Vertical Drain (PVD) dan Pre-fabricated Horizontal (PHD) telah 100 persen, earthwork (general fill and surcharge layers) juga telah 100 persen serta monitoring settlement. Adapun untuk amandemen izin lingkungan UKP/UPL atau amdal masih dalam progres.

Baca Juga  Wisuda SMK Nuris Gresik Terapkan Prokes Ketat, Diawasi Satgas Penanganan Covid-19

“Progres (keseluruhan) sampai dengan September 2020 adalah 5,86 persen,” kata pria yang akrab disapa Tony ini, dalam webinar ‘Masa Depan Hilirisasi Tembaga Indonesia’, Rabu, 14 Oktober 2020.

Adapun investasi yang telah dikeluarkan yakni sebesar USD303 juta dari kebutuhan investasi total yang diperkirakan mencapai USD3 miliar. Kapasitas smelter yang dibangun ini nantinya mampu mengolah dua juta ton konsentrat tembaga per tahunnya.

Kapasitas ini merupakan yang terbesar di dunia, ditambah lagi Freeport juga akan meningkatkan kapasitas PT Smelting Gresik. Selain itu kapasitas untuk pemurnian logam berharga atau Precious Metal Refinery (PMR) berupa lumpur anoda sebesar 6.000 ton per tahun.

Untuk smelter PMR ditargetkan beroperasi pada kuartal empat 2022 dan smelter tembaga ditargetkan beroperasi pada kuartal empat 2023. Namun demikian saat ini pihaknya telah mengajukan permohonan perpanjangan waktu penyelesaian smelter selama satu tahun ke 2020 karena terhambat oleh pandemi covid-19.

Baca Juga  Bupati Gresik Akan Membangun Taman Holtikultura

Lebih lanjut, dirinya menambahkan, nantinya ketika telah beroperasi smelter ini akan mempekerjakan 500 karyawan tetap. Namun dalam pembangunannya akan melibatkan hingga 10 ribu pekerja.

“Karena covid-19 mengakibatkan kami praktis tidak ada kegiatan di Gresik karena pemasok utama kami terdampak covid-19 dan di Gresik juga sempat PSBB,” pungkas Tony

𝗗𝗶𝗹𝗮𝗻𝘀𝗶𝗿 𝗱𝗮𝗿𝗶: