𝙂𝙧𝙚𝙨𝙞𝙠 – Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB Surabaya Raya kembali diperpanjang hingga 8 juni ke depan. Pada PSBB ketiga ini, pemkab Gresik meningkatkan protokol kesehatan mulai tingkat RT hingga perusahaan dan pasar.
Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto, mengatakan hal ini sebenarnya sudah dilakukan di PSBB Gresik II. Namun, lanjutnya, peningkatan protokol kesehatan itu akan lebih ditingkatkan lagi, karena pasien positif corona di Gresik paling banyak berasal dari klaster luar Gresik..
Sambari menuturkan perusahaan yang ada di Gresik juga wajib membentuk tim gugus tugas covid-19. Ini agar pengawasan protokol kesehatan di perusahaan lebih disiplin lagi.
“Peningkatan pengawasan protokol kesehatan juga di tingkat Desa, RT/RW, pusat kerumunan seperti pasar,” terangnya, Selasa (26/5/2020).
Sementara untuk sentra PKL dan UMKM diperbolehkan buka dengan pembatasan jam, diperbolehkan makan ditempat asal menerapkan physical distancing.
Para pembeli wajib menggunakan masker dan cuci tangan terlebih dahulu.
“Kami juga akan lebih berkonsentrasi membatasi mobilitas warga dari dan ke Surabaya,” papar orang nomor satu di Kabupaten Gresik ini.. @gresspedia
Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah Kabupaten Gresik, Nadlif menuturkan ada beberapa hal yang akan menjadi fokus pada PSBB jilid III ini, salah satunya di lingkungan perusahaan.
“Kami akan memperketat protokol kesehatan di lingkungan perusahaan atau pabrik, karena selama ini antara pintu masuk dan keluar untuk karyawan tidak ada perbedaan,” tuturnya.
Nadlif mencontohkan salah satu perusahaan bergerak di bidang makanan mie instan.
Di sana jumlah karyawan sebanyak ribuan.
Perusahaan diminta segera melaporkan hasil rapid test seluruh karyawan dan kegiatan protokol kesehatan.
Selama ini belum seluruh perusahaan melaporkan.
“Protokol kesehatan di perusahaan harus rutin dilaporkan,” terang Nadlif.
Pembatasan di tingkat perbatasan juga ditingkatkan.
Baik di tingkat desa, maupun di pintu masuk perbatasan, terutama dari Surabaya menuju Gresik atau sebaliknya.
“Total posko chek point kita ada 16. Nanti sembilan diantaranya di tarik ke tempat keramaian seperti pasar dan mall. Sisanya dikonsentrasikan di perbatasan Surabaya Gresik,” paparnya.
Ada tujuh check point dikonsentrasikan di perbatasan Surabaya-Gresik, yakni check point Kepatihan Menganti yang berbatasan dengan Benowo, check point Radegansari yang berbatasan dengan Lakarsantri, check point Bambe dan di jalan Veteran pintu masuk Gapura Gresik.
Tidak hanya itu, peningkatan pengawasan juga akan dilakukan pada check point Mantup dan Karangbinangun yang merupakan wilayah perbatasan Lamongan, serta check point Perning yang berbatasan dengan Mojokerto.
.
𝙎𝙤𝙪𝙧𝙘𝙚: