gresspedia.com – Gresik – Jatim, Kepolisian Resort Gresik menggelar kegiatan Police Goes to School secara serentak ke sejumlah SMA/SMK sederejat di wilayah Kabupaten Gresik, Senin (7/10/2019).
Kegiatan tersebut dalam rangka menanggulangi kenakalan remaja dan menangkal penyebaran berita hoax, sekaligus untuk mengantisipasi keterlibatan pelajar tingkat SMA dan SMK dalam aksi demo atau unjuk rasa yang berpotensi terjadinya kekerasan.
Kapolres Gresik bersama pejabat utama Polres Gresik menjadi pembina atau inspektur upacara di SMA dan SMK yang ada di Kota Gresik, sementara para Kapolsek jajaran, menjadi pembina upacara di sekolah-sekolah yang ada di wilayah hukum Polsek setempat.
Kapolres Gresik, AKBP Kusworo Wibowo, S.H., S.I.K., M.H., saat menjadi inspektur upacara di SMA N 1 Gresik dalam amanatnya menyampaikan bahwa untuk mewujudkan SDM unggul sebagai generasi penerus bangsa. Para siswa wajib mengisi aktivitasnya dengan hal hal yang positif yaitu dengan belajar yang rajin, tertib hukum dan taati aturan sekolah serta lingkungan masyarakat. Jangan sampai para pelajar memasuki pada lingkungan yang merugikan diri sendiri.
Hindari kenakalan remaja seperti tawuran dan bolos sekolah. Sebab, akan merusak moral dan akhlak generasi muda menjadi tidak baik, yang akhirnya mengancam masa depan. Kejarlah prestasi karena saya yakin suatu saat diantara kalian akan ada yang muncul menjadi pemimpin maupun pejabat. Oleh karena itu, belajarlah dengan serius dan fokus, karena tugas pelajar yang utama adalah belajar dan belajar.
Menindaklanjuti yang akhir-akhir ini terjadi yaitu aksi demo yang melibatkan pelajar tingkat SMA/SMK, Kapolres Gresik meminta Kepala Sekolah agar melakukan langkah-langkah pencegahan diantaranya memastikan pengawas sekolah, guru untuk dapat memantau, mengawasi, serta menjaga keamanan dan keselamatan peserta didik di dalam dan di luar lingkungan sekolah.
Selain itu juga menjalin kerja sama dengan orang tua atau wali murid untuk memastikan putra dan putrinya mengikuti proses pembelajaran sesuai dengan ketentuan.
Menurut Kapolres, kecanggihan teknologi yang diawali dengan munculnya internet dapat menghubungkan antar manusia dari belahan dunia yang tidak saling mengenal, kini masyarakat memiliki alternatif lain untuk berinteraksi sosial di balik pentingnya fungsi media sosial saat ini, sisi negatif dari media sosial adalah penyebaran berita hoax.
“Remaja yang berstatus pelajar sangat rentan menjadi pelaku penyebaran hoax atau berita bohong di jagad maya, setiap informasi yang masuk apalagi yang sensasional, jangan langsung disebarkan, cari dulu kebenarannya,” ungkap Kapolres Gresik.
Diakhir amanatnya, Kapolres mengajak kepada para guru untuk selalu membimbing dan mendidik serta mengawasi para siswa agar kedepan mereka bisa menjadi penerus bangsa yang memiliki SDM unggul untuk kemajuan bangsa Indonesia.