“Tweeps,Patung yg terletak di pinggir Jalan Tol Madiun ini lagi kontroversi, banyak pihak yg menginginkan Patung ini dibongkar karena mengingatkan Trauma masa lalu di daerah tersebut sekitar tahun 1948 silam. Bagaimana pendapat anda? Benarkah Patung ini mirip2 simbol2 tertentu?”
Sebelumnya, mengenai tugu Gerbang Tol Madiun itu juga sudah menuai pro dan kontra di media sosial Facebook. Ada banyak yang mengaitkan dengan lambang palu arit PKI, namun banyak juga yang tidak mempermasalahkannya.
PT Jasa Marga Ngawi Kertosono Kediri (JNK) kemudian membantah anggapan tersebut. Pihaknya menegaskan bahwa tugu tersebut merupakan logo perusahaan.
Dalam logo PT JNK, terdapat empat warna kombinasi yang tergambar dalam satu lingkaran. Yakni biru laut, kuning, biru muda dan putih.
Kemudian ada tiang berwarna putih dan lengkungan berwarna kuning yang dilengkapi garis putus berwarna putih bak sebuah jalan.
“Filosofi logo JNK berbentuk lingkaran biru yang melambangkan bahwa dalam menjalankan bisnis, perusahaan mengikuti kaidah-kaidah universal yang berlaku (global act).Tugu putih menjulang melambangkan bahwa Perusahaan berorientasi pada pertumbuhan shareholder value, dan peningkatan prosperity stakeholder, dengan memperhatikan prinsip good corporate governance,” jelas Direktur Utama PT JNK, Dwi Winarsa saat dihubungi detikcom.
Meski begitu, Bupati Madiun H Ahmad Dawami menyampaikan usulan untuk mengubah tugu yang dikaitkan dengan palu arit PKI hingga viral. Menurutnya, tugu itu bisa diganti dengan tugu kampung pesilat.
“Logo kampung pesilat insyaallah bagus juga itu. Sudah kita sampaikan ke Bakesbangpol untuk bertemu Jasa Marga,” ujarnya.
Namun PT JNK mengaku keberatan jika tugu itu harus dibongkar atau diubah. Sebaliknya, usulan penambahan ikon Kabupaten Madiun yakni kampung pesilat akan menjadi pertimbangan.