Beredar test pack untuk mendeteksi infeksi virus corona yang dijual bebas secara online. Alat tersebut diklaim bisa memberikan hasil dalam 8 hingga 15 menit dengan pengambilan sampel memakai darah.
Namun apakah alat tersebut bisa dipercaya? Praktisi kesehatan dr Dirga Sakit Rambae, E,Sc, Sp.PD, mengatakan bahwa sebaiknya masyarakat tidak membeli alat tersebut. Jika sangat diperlukan dr dirga menyarankan untuk datangi RS yang sudah ditunjuk.
Sebaiknya, masyarakat jangan membeli alat sendiri. Bila memang diperlukan, silakan periksa ke tempat yang ditunjuk pemerintah,” ujar dr Dirga, saat dihubungi
Tes yang dilakukan sendiri dengan menggunakan sampel darah, dengan alat yang belum ada standardisasi, menurut dr Dirga belum tentu akurat untuk digunakan.
“Mengenai spesimen, standarnya memang swab saluran napas. Walau juga dimungkinkan untuk mendeteksi lewat darah,” tutupnya.
“Rapid test kit seperti ini mereknya bermacam-macam. Kualitasnya juga berbeda-beda. Jangan sampai yang kita gunakan, ternyata belum terstandardisasi sehingga hasilnya tidak akurat,” lanjutnya.
Ahmad Rusdan Handoyo Utomo PhD, Principal Investigator dari Stem-cell and Cancer Research Institute, menjelaskan ada dua jenis alat tes untuk virus corona. Ada yang berbasis antibodi dan ada yang berbasis PCR (Polymerase Chain Reaction).
Test kit berbasis antibodi punya kelebihan deteksinya lebih cepat sehingga disebut rapid diagnostik. Kelemahannya, tes ini hanya menunjukkan bahwa seseorang pernah terpapar atau tidak, bukan menunjukkan adanya infeksi aktif.
“Tapi saya tidak menganjurkan untuk beli, karena bagaimanapun harus dikerjakan oleh laboratorium,” kata Ahmad.
.
source:
-3w7-