Demo di Depan Kantor DPRD Gresik, Gepal Desak Penuntasan Kasus Korupsi di PDAM

Gresik – Puluhan aktivis yang tergabung dalam Gerakan Penolak Lupa (Gepal) menggelar aksi demo di Kantor DPRD Gresik, Jalan K.H. Wachid Hasyim Gresik, Senin (13/9/2021). Dalam aksinya, mereka membawa sepuluh tuntutan rakyat atau sepultura.

Ke-10 tuntutan tersebut yakni usut tuntas korupsi di tubuh PDAM Giri Tirta Gresik (sekarang Perusahaan Daerah Giri Tirta), hukum mati koruptor, setop PHK sepihak, gratiskan biaya pendidikan, gratiskan biaya kesehatan, gratiskan biaya PCR, save ICW, pekerjaan untuk rakyat (perda lokal), distribusi tanah untuk rakyat, dan save aktivis.

Dalam aksinya, pendemo juga menggelar aksi teatrikal membagi-bagikan sembilan bahan pokok (sembako). Mereka juga membagikan selebaran kepada para pengguna jalan.

Baca Juga  Gresik Perang Melawan Covid-19, Wabup Qosim Pimpin langsung penyemprotan desinfektan

Syafiudin, Korlap Aksi menyatakan bahwa aksi demo di DPRD Gresik kali ini sebagai tindak lanjut demo sebelumnya. Pendemo mendesak kepada KPK yang tengah mengusut kasus dugaan korupsi proyek kerja sama investasi PDAM Giri Tirta Gresik dengan PT Dewata Bangun Tirta (DBT) dan PT Drupadi Agung Lestari (DAL) tahun 2012 dengan nilai investasi sebesar Rp 133 miliar agar segera menetapkan tersangka dan menuntaskan kasus tersebut.

Menurutnya, dugaan korupsi di tubuh PDAM Giri Tirta Gresik membuat masyarakat meradang. Sebab, di saat kemiskinan di Gresik tinggi ternyata ada dugaan kasus korupsi di PDAM, apalagi di masa pandemi Covid-19.

“Terlebih, saat ini banyak masyarakat kesulitan mendapatkan air PDAM. Namun, terjadi dugaan korupsi di tubuh PDAM yang merugikan negara hingga puluhan miliar. Makanya, harus cepat dituntaskan,” desaknya.

Baca Juga  Polres Gresik Gelar Bakti Sosial Donor Darah, Sambut HUT Bhayangkara Ke-75

Selain tuntutan tersebut, lanjut Syafiudin, Gepal mendesak agar 9 tuntutan lain juga direspons. Yakni setop PHK sepihak, gratiskan biaya pendidikan, gratiskan biaya kesehatan, gratiskan biaya PCR, save ICW, pekerjaan untuk rakyat (perda lokal), distribusi tanah untuk rakyat, dan save aktivis. “Terkait biaya pendidikan dan kesehatan, Gepal mendesak digratiskan,” katanya.

“Kami juga mendesak biaya PCR gratis,” sambungnya.

Pendemo, tambah Syafiudun, juga mendesak agar jangan sampai terjadi kriminalisasi terhadap ICW dan para aktivis. “Save ICW dan aktivis,” pungkasnya.

Sumber: