𝑬𝒌𝒐𝒏𝒐𝒎𝒊 – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor barang konsumsi pada Maret 2020 senilai US$ 1,27 miliar. Adapun barang yang mengalami peningkatan impor terbesar adalah kurma.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, dari sepuluh jenis barang konsumsi yang mengalami peningkatan impor, buah kurma adalah yang tertinggi yakni naik lebih dari 50%. Artinya, makanan khas Ramadan ini tetap diminati banyak masyarakat di tengah wabah Virus Corona atau Covid-19.
“Kalau kita lihat 10 barang terbesar impor Maret, salah satunya buah kurma yang biasa impor jelang Ramadan. Pergerakannya masih senada atau sejalan dengan situasi Januari,” ujarnya saat konferensi pers virtual.
Dari data BPS, impor kurma pada Maret 2020 tercatat US$ 25,9 juta. Realisasi ini mengalami kenaikan sebesar 52,35% dibandingkan Februari 2020 senilai US$ 17 juta dan naik 32,82% dibandingkan Maret 2019 yang tercatat US$ 19,5 juta.
Secara kumulatif, impor kurma Januari-Maret 2020 senilai US$ 54,2 juta. Realisasi ini meningkat 39,33% dibandingkan bulan Maret 2019 yang senilai US$ 38,9 juta.
Impor barang konsumsi lainnya yang juga mengalami peningkatan terbesar adalah impor senjata militer, pistol dan peralatan militer lainnya. Peralatan militer ini nilai impor pada Maret 2020 senilai US$ 63,8 juta atau naik 4.807% dibandingkan Februari senilai US$ 1,3 juta.
“Ini memang impor rutin yang dilakukan setiap tahun untuk pertahanan dan keamanan negara kita. Kebetulan di 2020 di bulan Maret,” jelasnya.
Berikut 10 barang konsumsi dengan nilai terbesar yang di Impor selama Maret 2020:
- Senjata militer US$ 63,8 juta
- Mesin AC US$ 46,3 juta
- Buah Pir US$ 45,6 juta
- Daging beku US$ 27 juta
- Kurma US$ 25,9 juta
- Kacang-kacangan US$ 22,4 juta
- Tank US$ 22,2 juta
- Bawang Putih US$ 18,8 juta
- Susu dan krimer US$ 18,8 juta
- Pakan ternak US$ 14,9 juta
.
𝙎𝙤𝙪𝙧𝙘𝙚: CnbcIndo