Mengenal Candi Borobudur: Sejarah dan Keagungan Arsitektur Kuno

Mengenal Candi Borobudur: Sejarah dan Keagungan Arsitektur Kuno
Candi borobudur (unsplash:@steffen_bertram)

Candi Borobudur, sebuah mahakarya arsitektur kuno yang megah, merupakan salah satu keajaiban dunia yang terletak di Magelang, Jawa Tengah, Indonesia.

Dibangun pada abad ke-9 Masehi, candi Buddha ini menjadi saksi bisu sejarah panjang peradaban Indonesia dan warisan budaya yang tak ternilai harganya.

Asal-usul dan Pembangunan Candi Borobudur

Sejarah mencatat bahwa Candi Borobudur dibangun oleh Dinasti Syailendra, sebuah kerajaan bercorak Buddha Mahayana yang berkuasa di wilayah Jawa Tengah pada masa itu. Pembangunan candi ini dimulai sekitar tahun 750-828 Masehi, pada masa pemerintahan Raja Samaratungga.

Proses pembangunan Candi Borobudur melibatkan ribuan pekerja dan memakan waktu puluhan tahun. Candi ini dibangun dengan menggunakan sekitar 2 juta balok batu andesit yang diambil dari sungai-sungai di sekitarnya. Batu-batu tersebut diukir dengan detail yang sangat rumit, menggambarkan ajaran Buddha dan kehidupan pada masa itu.

Baca Juga  Sejarah Imlek di Indonesia: Dari Perayaan Terbatas Hingga Libur Nasional

Arsitektur dan Makna Simbolis Candi Borobudur

Candi Borobudur memiliki arsitektur yang unik dan megah. Bangunan ini terdiri dari sembilan teras bertingkat yang berbentuk piramida, dengan stupa utama di puncaknya. Setiap tingkatan teras memiliki relief yang menggambarkan kisah-kisah dari ajaran Buddha.

Secara simbolis, Candi Borobudur menggambarkan kosmologi Buddha, yaitu alam semesta yang terdiri dari tiga tingkatan: Kamadhatu (alam nafsu), Rupadhatu (alam rupa), dan Arupadhatu (alam tanpa rupa). Struktur candi ini dirancang untuk membimbing para peziarah melalui tingkatan-tingkatan tersebut, hingga mencapai pencerahan tertinggi.

Penemuan dan Pemugaran Candi Borobudur

Candi Borobudur sempat terlupakan selama berabad-abad, terkubur di bawah lapisan abu vulkanik dan reruntuhan. Pada tahun 1814, seorang perwira Inggris bernama Sir Thomas Stamford Raffles menemukan kembali keberadaan candi ini.

Baca Juga  Sejarah Plat Nomor Kendaraan di Indonesia: Dari Masa Kolonial Hingga Era Digital

Setelah penemuan tersebut, Candi Borobudur mengalami beberapa kali pemugaran. Pemugaran terbesar dilakukan pada tahun 1973-1983, dengan bantuan UNESCO. Saat ini, Candi Borobudur telah menjadi salah satu tujuan wisata utama di Indonesia dan situs warisan dunia yang dilindungi oleh UNESCO.

Nilai Budaya dan Keagamaan Candi Borobudur

Candi Borobudur bukan hanya sekadar bangunan bersejarah, tetapi juga memiliki nilai budaya dan keagamaan yang tinggi. Candi ini menjadi simbol toleransi antarumat beragama, karena dibangun oleh masyarakat yang hidup berdampingan secara harmonis.

Selain itu, Candi Borobudur juga menjadi tempat ibadah bagi umat Buddha hingga saat ini. Setiap tahun, ribuan umat Buddha dari seluruh dunia datang ke candi ini untuk merayakan Hari Waisak.

Baca Juga  Sejarah Imlek di Indonesia: Dari Perayaan Terbatas Hingga Libur Nasional

Candi Borobudur adalah warisan budaya yang tak ternilai harganya. Keindahan arsitektur dan makna simbolisnya menjadikannya salah satu keajaiban dunia yang patut untuk dilestarikan.

Sebagai generasi penerus, kita memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan melestarikan Candi Borobudur agar tetap menjadi kebanggaan bangsa Indonesia.

Sumber Referensi: