Gresik – PT Smelting kembali meningkatkan kapasitas produksi smelter tembaga 30 persen dari kapasitas sebelumnya.
Dengan demikian, kapasitas produksinya akan meningkat dari 300.000 ton menjadi 342.000 ton katoda tembaga per tahun. Groundbreaking pembangunan ekspansi pabrik berlangsung di Gresik, Jawa Timur, Sabtu, (19/2/2022).
Peletakan batu pertama smelter tembaga pertama dan satu-satunya di Indonesia saat ini dilakukan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto dan Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang.
Menurut Direktur Pengembangan Bisnis dan Komersial Irjuniawan P Radjamin, pembangunan perluasan pabrik ini membutuhkan waktu dua tahun.
“Ditargetkan, pembangunan selesai sebelum akhir Desember 2023,” katanya.
Selama ini, PT Smelting mengolah konsentrat tembaga hasil tambang PT Freeport Indonesia di Papua. PT Smelting mempunyai tiga pabrik, terdiri dari pabrik peleburan (smelter), pabrik pemurnian (refinery) dan pabrik asam sulfat.
“Pekerjaan ekspansi kali ini untuk manambah pabrik asam sulfat baru. Juga menaikkan kapasitas beberapa peralatan di smelter dan menambah jumlah sel elektrolisa di refinery,” jelas Wawan, panggilan akrab Irjuniawan P. Radjamin.