Gresik – Majelis Ulama Indonesia (MUI) merasa prihatin melihat banyak cewek Gresik hamil di luar nikah selama 6 bulan ini atau sepanjang Januari hingga Juni 2021.
Akibat banyaknya cewek Gresik hamil, mereka banyk yang mengajukan dispensasi menikah. Hal itu terungkap dalam audiensi MUI dengan Ketua DPRD Gresik, Abdul Qodir untuk menanggulangi hal ini.
Banyaknya anak muda di Gresik yang hamil di luar nikah terekam dalam data di Pengadilan Agama (PA) Gresik, ada sebanyak 124 calon pengantin yang mengajukan dispensasi menikah.
49 persen beralasan karena hamil duluan.
“Data yang kami terima antara bulan Januari hingga Juni 2021. Persoalan ini harus menjadi perhatian bersama khususnya pemerintah,” ucap Ketua MUI Gresik KH Mansoer Shodiq, di ruang rapat DPRD Gresik, Rabu (23/6/2021).
Mansoer menjelaskan, pernikahan dini harus menjadi perhatian bersama. Angka ini meningkat setiap tahunnya.
MUI sendiri sebenarnya sudah melakukan antisipasi dengan mendirikan lembaga konseling di PA Gresik.
Tujuannya dengan konseling itu, mereka menunda pernikahan agar cukup umur terlebih dahulu.
“Tapi yang terjadi banyak juga anak muda yang sudah terlanjur, dalam artian hamil duluan sebelum menikah. Ini memprihatinkan. Makanya harus ada solusi kongkrit terkait persoalan tersebut,” jelasnya.
Selain membawa kasus banyak anak muda hamil sebelum nikah, MUI Gresik dalam audiensi di Gedung Dewan membawa dua isu lainnya.
Yakni, masifnya peredaran narkoba di Kabupaten Gresik dan menjamurnya kasus renternir yang keberadaanya menjerat warga miskin.
“Persoalan narkoba, sungguh sudah mewabah, salah satu indikasinya, ada sebanyak 846 penghuni rutan Kelas II B Gresik, 584 orang merupakan kasus narkoba,” terangnya.
Bahkan Mansoer menyebutkan, salah satu korbannya merupakan jebolan santri yang hafal kitab manaqib. Ini menandakan jika narkoba bisa menyasar semua kelompok.