Sedekah Bumi Desa Setro Menganti Gresik Dihiasi Puluhan Gunungan

Sedekah Bumi Desa Setro Menganti Gresik Dihiasi Puluhan Gunungan

Gresspedia – Bagi warga Desa Setro, Kecamatan Menganti, Gresik, sedekah bumi merupakan momen istimewa. Dari penuturan warga, momen sedekah bumi kerap kali lebih meriah bahkan dibandingkan dengan Idul Fitri.

Seperti halnya kemarin ratusan warga Desa Setro dari 8 RT menyemut di sekitar Balai Desa Setro. Mereka tampak antusias mengikuti kegiatan sedekah bumi yang sempat terhenti selama dua tahun akibat pandemi Covid-19, Minggu (9/10/2022).

Selama dua tahun, sedekah bumi memang sempat terhenti karena pandemi dan baru bisa digelar tahun ini. Diawali dengan pagelaran wayang kulit pada dini hari, kegiatan sedekah bumi Desa Setro dilanjutkan dengan kirab warga yang berakhir di balai desa.

Baca Juga  Ketua Bhayangkari Polda Jatim Resmikan Oemah Kreasi SLB Kemala Bhayangkari 2 Gresik

Tidak ketinggalan, gunungan berisi hasil bumi dan tumpeng serta berbagai kerajinan dengan menggunakan plastik yang didaur ulang, juga tampak diarak oleh warga dalam kirab. Uniknya, dalam kirab tersebut, turut ditampilkan budaya khas Desa Setro yakni gulat tradisional yang dikenal dengan nama Okol.

Budaya Gulat Okol Desa Setro yang Bulan Desember 2021 lalu sudah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda Indonesia oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia ini, ditampilkan warga diatas mobil bak terbuka.

Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah yang hadir dalam sedekah bumi ini juga memberikan apresiasi tinggi atas capaian tersebut. Menurutnya, Gulat Okol Desa Setro merupakan budaya yang menarik dan banyak manfaatnya.

Baca Juga  Kapolri dan Kapolda Jatim Beri Bantuan Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan di Gresik

“Oleh karenanya, saya berharap budaya Okol Desa Setro ini bisa terus lestari hingga ke masa yang akan datang,” ujar Bu Min, begitu Wabup kerap disapa.

Terkait sedekah bumi, Bu Min mengatakan bahwa momen-momen seperti ini seakan mengingatkan kita kembali akan nilai-nilai gotong royong dan rasa syukur terhadap nikmat sudah diberikan kepada kita semua.

“Oleh karena itu, tasyakuran seperti ini selain kita menjalin silaturahmi sesama warga, juga merupakan bentuk rasa syukur karena kita sudah diberikan Allah kesehatan dan tanah yang subur,” pungkas Bu Min.

Berikan Komentar mu dibawah ini