Gresspedia – Berdasarkan survei yang dilakukan Program for International Student Assessment (PISA) yang di rilis Organization for Economic Co-operation and Development pada 2019, Indonesia menempati peringkat ke 62 dari 70 negara, atau merupakan 10 negara terbawah yang memiliki tingkat literasi rendah.
Bahkan ada pernyataan dari UNESCO yang menyebutkan Indonesia urutan kedua dari bawah soal literasi dunia. Menurut data UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan, hanya 0,001%. Artinya, dari 1.000 orang Indonesia, cuma 1 orang yang rajin membaca.
Komunitas Read Aloud Gresik (Ragres) yang berbasis sosial, lahir untuk membantu banyak orang tua dan guru mendidik anak-anak kita menjadi pembaca seumur hidup, bukan pembaca di jam sekolah saja.
Hari ini merupakan Hari Kunjung Perpustakaan yang diperingati secara Nasional, Komunitas Read Aloud Gresik berkolaborasi dengan Dinas Perpussip Gresik melakukan gerakan literasi ke SD Muhammadiyah Kompleks Gresik, Rabu (14/9/2022).
Komunitas Ragres kali ini mengirim beberapa perwakilan ke SD Muhammadiyah 1-3 Gresik yang diwakili oleh Yolanda, Liya, Arim, Putri, Eno, Eris, Ais) dan SD Muhammadiyah Benjeng yang diwakili oleh Fadiah.
Acara ini diikuti oleh semua siswa dari kelas 1 hingga kelas 6 yang dilakukan secara bergantian. Alhamdulillah mereka sangat antusias dalam mengikuti kegiatan Read Aloud. Siswa siswi juga bebas membaca buku yang dibawa oleh Mobil Pintar dari Dinas Perpussip.
“Semoga kedepannya akan semakin banyak sekolah dan masyarakat yang terlibat dalam gerakan literasi yang dapat diawali dengan Membaca Nyaring (Read Aloud) agar menumbuhkan minat baca masyarakat secara keseluruhan. “Ujar Yolanda dari Komunitas Read Aloud Gresik.
Jika ada yang berkeinginan mendapatkan kunjungan dari Read Aloud Gresik dan juga Mobil Pintar dari Dinas Perpussip, maka cukup membuat surat permohonan kunjungan. Pungkasnya.
