Bukan dari Iklan, Begini Cara YouTuber Meraup Pendapatan Besar

Ilustrasi YouTube(mashable)

Banyak orang ingin menjadi YouTuber karena beragam alasan. Salah satunya adalah iming-iming pendapatan dari AdSense yang konon bisa berjumlah besar.

AdSense merupakan program kerja sama periklanan yang dikelola Google. Selain YouTuber, para blogger dan pemilik website juga bisa memanfaatkan AdSense untuk mendapatkan iklan.

Untuk bisa mendapatkan Adsense, YouTuber harus memiliki minimal 1.000 subscriber (pelanggan) dan 4.000 jam tayang dalam 12 bulan terakhir.

Setelah akun Google tertaut dengan AdSense, setiap video yang ditonton minimal 30 detik akan terhitung dan dikonversikan ke AdSense.

AdSense di Indonesia nilainya kecil

Namun, untuk membuat orang mau menonton video minimal selama 30 detik ternyata tidak mudah juga.

Baca Juga  Avatar Lagi Viral di Facebook, Begini Cara Membuatnya

Apalagi membuat mereka mengeklik iklan yang terpajang. Selain sulit mendapatkannya, nilai AdSense dari YouTube ternyata terbilang kecil. Apalagi di Indonesia, nilai AdSense/CPM (cost per milles) lebih rendah dibanding negara lain.

CPM adalah bayaran yang diberikan ke YouTuber tiap kelipatan 1.000 view pada video mereka. Ini menjadi salah satu faktor penting dalam memonetisasi iklan di YouTube Irwan Kusuma, YouTuber teknologi yang menggawangi kanal Sobat Hape, menggunakan negara tetangga Australia sebagai perbandingan nilai CPM.

“Australia termasuk paling besar. (Nilai CPM AdSense) kita itu seperlima dari mereka,” ujar Irwan ketika dihubungi KompasTekno lewat pesan singkat, Kamis (22/8/2019).

Pendapatan AdSense yang diterima YouTuber bisa fluktuatif. Hal ini juga bergantung pada momen-momen tertentu saat para pengiklan memasang iklannya di YouTube. Menurut Irwan, momentum biasanya datang ketika memasuki kuartal baru atau menjelang hari raya.