Musim Bediding, Apa bediding itu?

Ilustrasi Kedinginan (Shuterstocks)

Gresspedia Gresik – Beberapa hari ini cuaca dingin dirasakan sebagian besar masyarakat Jawa Timur, termasuk Kota Gresik.

Musim seperti ini kerap disebut dengan istilah bediding.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut hal itu sebagai fenomena biasa saat musim pancaroba.

Apa itu Bediding?

Bediding adalah sebuah istilah dalam bahasa Jawa khususnya untuk masyarakat jawa timuran, untuk menyebut perubahan suhu yang mencolok khususnya di awal musim kemarau.

Peristiwa alam ini semacam anomali karena terjadinya suhu udara yg sangat dingin menjelang malam hingga pagi, sementara di siang hari suhu melonjak hingga panas menyengat.

Perubahan suhu tersebut terjadi selama tiga hingga empat bulan dan selalu pada pertengahan tahun antara bulan Juni sampai Agustus. Bediding juga dikenal sebagai musim bediding yang merupakan musim peralihan dari musim hujan ke musim kemarau.

Baca Juga  Tips Mencuci Handuk Agar Tetap Segar dan Lembut Ketika Dipakai

Suhu udara pada masa musim bediding memang tidak sedingin di daerah subtropis seperti Eropa, tetapi sudah dapat membuat badan menggigil kedinginan, terutama di dataran tinggi seperti dataran tinggi Dieng.

Meski begitu, masyarakat diimbau tetap menjaga kesehatan, akibat dari perbedaan suhu pada siang dan malam hari.

Peristiwa cuaca bediding saat ini dipengaruhi oleh daerah tekanan tinggi di Benua Austalia dan daerah tekanan rendah di Samudera Pasifik Barat yang dapat memicu terjadinya peningkatan kecepatan angin di wilayah Jawa Timur, dengan kecepatan dapat mencapai 45 km/jam untuk wilayah-wilayah pesisir utara Jawa Timur, bagian barat wilayah Jawa Timur, dan peningkatan tinggi gelombang laut di perairan Jawa Timur.

Baca Juga  5 BAND Yang Pernah Mengibarkan Genre Nu Metal di Indonesia

Periode bediding terjadi sekitar bulan Juli hingga Agustus. Musim Bediding terjadi karena pada bulan-bulan tersebut, posisi matahari berada pada posisi terjauh di sebelah utara garis khatulistiwa sehingga menyebabkan belahan bumi sebelah utara menjadi panas dan belahan bumi selatan menjadi dingin.

Letak pulau Jawa yang berada di sebelah selatan garis khatulistiwa menyebabkan pulau Jawa menjadi lebih dingin daripada biasanya. Angin musim dingin dari Australia juga turut andil menjadikan pulau Jawa menjadi lebih dingin.