Gresik Foodies – Bihun atau Soun identik dengan Makanan soto, bakso, martabak usus, atau jajan pastel. Keduanya nampak sama, warnanya putih dan bentuknya panjang tipis. Namun, sebenarnya bihun dan soun ini berbeda loh.
Keduanya sama-sama berwarna putih dan tipis. Tampilan yang mirip ini kadang mengecoh Grestizen yang kurang paham antara bihun dengan soun.
Dikutip dari wikipedia bihun atau mihun merupakan nama salah satu jenis makanan dari Tiongkok, bentuknya seperti mi namun lebih tipis. Dalam bahasa Inggris disebut rice vermicelli atau rice noodles atau rice sticks. Bihun berasal dari bahasa Tionghoa, yaitu “Bi” artinya beras dan “hun” artinya tepung. Bahan baku bihun sendiri terbuat dari tepung beras. Makanan tersebut sangat terkenal dari negara Tiongkok dan Asia Selatan, seperti India.
Seringnya kita membeli bihun dan soun malah tertukar-tukar. Kadang pesan bakso, misalnya, ada saja yang meminta tambahan “bihun” walaupun yang ia maksud sebetulnya “soun”. Umumnya orang menyebut dengan mie putih.
Perbedaan mendasar antara bihun dengan soun terletak pada bahan bakunya. Jika bihun dibuat menggunakan tepung beras, sedangkan soun merupakan hasil pengolahan tepung kacang hijau atau umbi-umbian.
Texture mie putih berbeda
Bahan baku tersebut memengaruhi tekstur dari masing-masing mie putih. Bihun cenderung kusam dan teksturnya mudah patah. Saat mentah atau matang, karakter tersebut akan tetap sama.
Sedangkan soun mentah, warnanya putih transparan, lentur, dan teksturnya lebih kuat. Saat matang, mie soun lebih tebal dan teksturnya jadi lebih kental dan licin.
Terkadang pasti kita menjumpai soun berwarna hijau kebiru-biruan di gerobak pedagang kaki lima. soun mentah cukup lentur sehingga tidak mudah dipatahkan. Ketika matang.
Cara memasak bihun dan soun sama, yakni dengan cara direndam air panas. Waktu yang dibutuhkan bihun cukup singkat, hanya sekitar 5-7 menit. Sedangkan soun, bisa memakan waktu 5-15 menit.