Apa itu Logam Tanah Jarang? Potensi Keberadaannya di Lumpur Lapindo

Apa itu Logam Tanah Jarang? Potensi Keberadaannya di Lumpur Lapindo
Foto: Penambangan Tanah Jarang di Mountain Pass, California, AS /Getty

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan potensi kandungan logam tanah jarang (rare earth) di lumpur Lapindo, Sidoarjo, Jawa Timur.

Kajian itu melanjutkan temuan pada survei umum pada tahun 2020. “Hasilnya masih dalam proses karena ini baru selesai akhir 2021. Jadi kalau sudah selesai menyeluruh akan kami sampaikan,” ujar Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Eko Budi Lelono dalam konferensi pers, Jumat, 21 Januari 2022.

Eko mengatakan kajian kali ini dilakukan dengan menggandeng institusi lain, sehingga perlu waktu untuk mengintegrasikan hasil temuannya. Dari sana, akan diketahui berapa besar potensi logam tanah jarang di Sidoarjo.

Logam ini termasuk ke dalam jenis rare earth yang memiliki banyak manfaat dan telah diburu sejak abad ke-18.

Baca Juga  Daun Pandan Efektif Mengusir Kecoa?

Apa itu Logam Tanah Jarang?

Dikutip dari wikipedia Unsur tanah jarang atau Rare Earth (REE), juga disebut logam tanah jarang atau oksida tanah jarang, atau lantanida (yttrium dan skandium biasanya dimasukkan sebagai tanah jarang) adalah satu set dari 17 yang hampir tidak dapat dibedakan logam berat lunak berwarna putih keperakan berkilau.

Skandium dan yttrium dianggap sebagai unsur tanah jarang karena mereka cenderung terjadi pada endapan bijih yang sama dengan lantanida dan menunjukkan sifat kimia yang serupa, tetapi memiliki sifat elektronik dan magnet yang berbeda.

Umumnya logam ini juga memiliki kekuatan magnet yang cukup besar sehingga dimanfaatkan untuk pembuatan neo magnet.

Baca Juga  4 Tips Membantu Balita Agar Mudah Berteman

Tak hanya di sisi teknologi, di sisi otomotif, logam ini juga menjadi bahan baku pendukung mobil listrik, mulai dari tenaga penggerak mobil sampai logam pelapis kendaran listrik. Material super langka ini mampu menambah kekuatan logam lainnya.

Mineral ini juga mendukung produksi alutsista seperti satelit, rudal, laser dan lainnya. Manfaat lainnya ialah menjadi bahan baku pembuatan pembangkit listrik, penyimpanan listrik, pendukung tambang, hingga mendukung produk teknologi untuk mendeteksi kanker dan jenis penyakit lain.