History – Pertempuran melawan pasukan sekutu dan NICA tidak hanya terjadi di Kota Surabaya, tetapi juga di daerah sekitarnya, salah satunya adalah Gresik. Gresik menjadi salah satu daerah yang juga menjadi sasaran penyerangan pasukan sekutu yaitu Inggris yang geram akibat terbunuhnya Brigadir Aubertin Walter Sothern Mallaby atau biasa disingkat A.W.S Mallaby akibat ditembak oleh salah satu pemuda Indonesia. Pasukan Inggris yang geram mencoba untuk menghancurkan Surabaya, juga datang menyerang ke daerah Gresik.
Gresik menjadi pertahanan garis terdepan Surabaya. Di Gresik terdapat berbagai macam kelompok yang siap untuk melakukan perlawanan, mulai dari TKR atau BKR dan BPRI, serta pemuda – pemuda islam yang menyebut dirinya Hizbullah, Pesindo, GPII, dan Sabilillah, mengutip dari Murthado & Sumarno (2016) menyatakan, tak lupa pula para wanita yang berjuang di balik layar, membantu memasak di dapur umum untuk menyediakan makanan bagi rakyat serta para pejuang serta membantu pasukan Palang Merah Indonesia dalam melakukan perawatan medis kepada para prajurit yang terluka akibat pertempuran.
Perlawanan ini dibagi menjadi beberapa bagian, mulai dari wilayah selatan, tengah dan utara. Pembagian wilayah ini untuk mempermudah koordinasi, pembuatan strategi dan menyesuaikan wilayah geografis dari daerah Gresik sendiri, berupa wilayah sungai serta jembatan, wilayah hutan juga persawahan, wilayah pegunungan batu kapur, bahkan sampai ke wilayah permukiman penduduk dan jalan juga dijadikan sebagai pangkalan untuk pertahanan.
Pertempuran dimulai di Surabaya pada tanggal 10 November 1945, dan berlanjut ke Gresik saat pasukan dari Gresik yang sebelumnya berada di Surabaya, berhasil dipukul mundur oleh tentara Inggris pada sekitar bulan Desember, yang berjumlah ribuan dan membawa persenjataan perang seperti tank, dan senjata api.